Tuesday, May 30, 2006 0 comments

Rencana

Rencana Nomer 1 telah gagal sekarang sudah waktunya konsentrasi pada rencana nomer 2.
0 comments

Tawa

Tawa ...
akhirnya kita berjumpa lagi
setelah sekian lama
pikiranku dihinggapi hal yang basi

Tawa .....
kamu membebaskanku dari belengu pesimisme
hingga dadaku penuh dengan optimisme
dalam menatap masa depan

Tawa .....
marilah kita berjalan bersama
untuk menapaki jalan kehidupan ini
dengan rasa keyakinan dan ketulusan
Monday, May 29, 2006 0 comments

Pohon

Pohon tidak pernah khawatir akan kehilangan daun untuk selamanya ketika daunnya berguguran. Apakah kamu tidak malu pada pohon itu? Belajarlah darinya. (By Amal from Serambi de'Gromiest)
0 comments

Khalifah

"Jika kau hanya mau kenikmatan, dan menolak penderitaan, maka bukan sifat Tuhan yang kau pelihara dalam hatimu. Jika kau mau menjadi khalifah, menjadi wakilKu, maka kau harus mau menerima kedua-duanya dengan ikhlas."

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Al A'raaf: 205).
Monday, May 22, 2006 0 comments

Perhatikanlah

Tanggung jawab tertinggi untuk mencapai kebebasan murni adalah bertanggung jawab atas diri sendiri. Hanya mereka yang mengenal dirinyalah yang akan mencapai ketenangan diri yang sesungguhnya.
Perhatikanlah :
- pikiranmu,karena akan menjadi ucapanmu.
- ucapanmu, karena akan menjadi tindakanmu.
- tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu.
- kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu.
- karaktermu, karena akan menjadi nasibmu.
Friday, May 19, 2006 0 comments

Yang terpenting

Seseorang berkata :
"Yang terpenting adalah apa yang ada di dalam hatimu. Tidaklah penting berapa banyak hal yang kau perbuat atau apa yang orang lain kira tentang dirimu. Yang penting adalah hal yang terdalam. Jangan lakukan sesuatu supaya orang lain menyukaimu atau supaya seseorang kagum padamu - lakukan sesuatu untuk dirimu sendiri, jadikan dirimu seseorang yang lebih baik."
Wednesday, May 17, 2006 2 comments

Jenis Manusia

1.MANUSIA UANG, waktu adalah uang, sakit dan istirahat adalah siksaan.
2.MANUSIA KUASA, bawahan adalah tongkat kewibawaannya, disembah adalah mahkota kebanggaannya, tak dihargai adalah nerakanya.
3.MANUSIA KERJA, duduk dan waktu luang adalah sengatan- sengatan lebah , doa adalah lelucon yg tidak lucu dan pemborosan energi!
4.MANUSIA SENI, keindahan yg ia lihat adalah pintu surga, keindahan yg ia ciptakan adalah Firdaus, cinta murni adalah hidup kekal.
5.MANUSIA PIKIR, otak adalah modal, ilmu adalah keuntungannya, bercinta adalah dagelan belaka; memandang rendah tiap orang di bawahnya adalah hal biasa dan normal baginya.
6.MANUSIA KARAKTER, kemerdekaan adalah tempat tinggalnya, keadilan adalah santapannya, kebijaksanaan dan kesucian adalah pakaian dan perhiasannya.
7.MANUSIA MISTIK, pertumbuhan pohon dan pemekaran bunga adalah juga perkembangannya yang segar; langit adalah rentangannya; luas bumi dan lautannya adalah jiwanya dan misterinya; tiap orang adalah dia; dosa dunia adalah dosanya juga.
8.MANUSIA KASIH, mengasihi adalah pernafasannya, orang kecil dan tersisih adalah kesayangannya, memberi dan melayani adalah surganya.
Wednesday, May 10, 2006 1 comments

Mengapa...????

Seribu tanya memenuhi benak dan hatiku. Aku paling benci berada pada situasi seperti ini. Membuatku sakit kepala. Semua bagaikan lingkaran setan. Satu pertanyaan berkaitan dengan pertanyaan yang lain. Jika aku merunut kebelakang semua berkaitan dan kembali kepada diriku. Aku benci! Haruskah kusesali semua keputusan yang sudah aku ambil? Rasanya tidak mungkin. Aku siap menerima segala resiko dari tiap keputusan yang aku ambil. Salahkah aku bila terkadang merasa tak kuat menyimpan sendiri setiap persoalan yang ada? Aku ingin berbagi tapi kini aku bingung kepada siapa aku harus bercerita tentang semua persoalan dalam keseharian aku? Dari dulu aku bukanlah orang yang dengan mudah mengungkap segala rasa. Aku tidak ingin orang mengetahui permasalahan yang sebenarnya. Bukan aku pengecut tapi aku tidak suka privacyku dilanggar. Lagi pula menurutku semua orang memiliki permasalahan.

Jadi sebenarnya ini adalah resiko dari sikapku sendiri. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Aku takut. Aku ingin keluar dari situasi ini, aku ingin berteriak. Mengapa.......?Mengapa aku......? Aku sudah lelah....!!!!
Tuesday, May 09, 2006 1 comments

Aura

Seorang yang memiliki Kebajikan akan terpancar dari auranya dan orang disekitarnya akan merasakannya. Itulah kelebihan manusia diberi AURA. Ini seperti filosofi lilin yang membakar dirinya untuk menghasilkan cahaya bagi kegelapan sementara dirinya meleleh sampai habis.
Monday, May 08, 2006 2 comments

Papatah Kang Darso

Ari dina jaman edan pasti lamun teu milu edan tangtu moal kabagean, tapi lamun milu edan pasti kaleungitan iman. Ari anu edan boro boro inget ka Pangeran jeung kana aturan, nu puguh mah mawa karep sorangan jeung kalakuanana kawas setan. Ari anu edan loba anu popohoan pikeun ngudag ngudag kasenengan nepikeun sungut samutut jeung beuteung burayut, sanajan benteng akhlak didarupak jeung pager iman paburantak. Nempo kawas kitu setan surak ting cakakak. Untungna ari anu edan tapi leuwih untung teu milu edan anu puntang eling ka Pangeran. Nempo kawas kitu simkuring sieun kabawakeun edan.
" Ya Allah pangeran abdi, pangmukakeun panto eling jeung pangnutupkeun panto edan, ditutup ku kasobaran jeung dikonci ku kaimanan"
Wednesday, May 03, 2006 0 comments

Kill

Too much love will kill you
If you cant make up your mind
Torn between the lover and the love you leave behind
Youre headed for disaster cos you never read the signs
Too much love will kill you every time

Too much love will kill you
Just as sure as none at all
Itll drain the power thats in you
Make you plead and scream and crawl
And the pain will make you crazy
Youre the victim of your crime
Too much love will kill you every time

Too much love will kill you
Until make your life a lie
Too much love will kill you
And you wont understand why
Youd give your life youd sell your soul
But here it comes again
Too much love will kill you
In the end
Tuesday, May 02, 2006 3 comments

Aku dan Yang Lain sebagai Manusia

Manusia sering mengatakan bahwa hidup itu tak pasti, sehingga muncul pameo:"Satu-satunya kepastian dalam kehidupan, adalah ketidakpastian itu sendiri". Tetapi, seberapa beranikah manusia dalam menghadapi ketakpastian yang merupakan kesejatian hidup itu?. Manusia juga sering mengatakan bahwa "Individu itu unik" sehingga manusia selalu berbeda satu sama lain, bahkan pada anak yang kembar identik sekalipun. Jika memang demikian, maka akan ada "keunikan" sebanyak jumlah manusia yang pernah hidup di dunia ini. Tetapi, kembali muncul pertanyaan: "Seberapa manusia mampu menghadapi dan menerima kenyataan akan adanya keunikan yang begitu luas itu?"

Dalam sejarah perjalanan hidup manusia, lebih banyak orang-orang yang tak berani menghadapi ketakpastian hidup serta tak mampu menghadapi dan menerima luasnya keunikan tersebut. Mulai dari skala besar, seperti pertikaian antar etnis, agama, negara, dan peristiwa-peristiwa lain; hingga dalam relasi keseharian seperti: persahabatan, pacaran, diskusi, debat di milis. Manusia-manusia ini cenderung berlindung di bawah konsep "AKU" dan tak berani menghadapi "YANG-LAIN" (the Other), sang kemungkinan-kemungkinan dalam hidup itu sendiri, yang membuat hidup lebih hidup tapi juga membuat hidup disadari dalam ketakpastiannya. Mereka berlindung di balik teks-teks, agama-agama, institusi-institusi dan identitas-identitas semu lainnya yang mereka letakkan sebagai penjamin hadirnya kepastian dalam hidup.

Manusia juga tak mampu menghadapi dan menerima kenyataan luasnya keunikan orang lain. Manusia seperti ini berpegang pada AKU dalam interaksinya dengan Orang Lain (YANG-LAIN, the Other). Aku mau menikah denganmu karena kamu seiman dengan AKU. Aku berinteraksi denganmu karena aku ingin meng-.....-kanmu ......merubahmu menjadi seperti AKU. Aku jatuh cinta padamu karena AKU melihatmu sama dengan AKU; dan karena berangkat dari konsep AKU dalam berintsraksi dengan orang lain, maka AKU akan menilai, memperlakukan orang lain seperti AKU menilai dan memperlakukan AKU sendiri. Pola relasi seperti inilah yang juga sering berimplikasi pada timbulnya "luka" ketika AKU dipaksa menghadapi kenyataan bahwa YANG-LAIN tak mengikuti sebagaimana yang AKU ingini, yang AKU yakini, yang AKU anggap benar. Timbul kebencian karena YANG-LAIN ternyata tak bisa menjadi milik AKU.

Dalam sebuah relasi, YANG-LAIN sama sekali bukan AKU-YANG-LAIN. Ini adalah kesalahan dari ajaran yang mengatakan "perlakukanlah orang lain seperti kamu memperlakukan dirimu". Jelas jika tiap individu adalah unik, tak mungkin memperlakukan orang lain seperti aku memperlakukan diriku. Aku harus terus menerus melihat orang lain dan menghargai dalam kemajemukan. Hanya dengan itulah keharmonisan antara AKU dan YANG-LAIN dapat tercipta. Ketakharmonisan kehidupan yang terjadi belakangan ini, adalah karena ketakmampuan melihat segala sesuatu dalam kemungkinan (sebagai implikasi ketakpastian) dan kemajemukan (sebagai implikasi keluasan keunikan yang ada), mulai dari peristiwa pengeboman di Bali, Kartun Nabi, Foto Anjasmara, polemik RUU Pornografi hingga isyu Mujahidin berniat menyerang Bali. Pertengkaran, perselisihan dalam skala yang lebih kecil, seperti di dalam pertemanan, rumah tangga, kasus-kasus perceraian, hingga debat di milis juga berawal dari ketakmampuan (atau ketakberanian)
melihat segala sesuatu dalam kemungkinan dan kemajemukan ini. Banyak orang karena berpatokan pada AKU, lantas berusaha mengajak orang-lain untuk masuk dalam kepercayaannya. Lebih parah lagi, berpatokan dengan AKU orang lantas berusaha menghukum orang lain yang tak sejalan dengan AKU. Mengapa timbul ke-AKU-an yang menafikkan hadirnya YANG-LAIN?

Bahwa dua kesejatian, yaitu ketakpastian dan keunikan. Manusia pada dasarnya hidup dalam ketakpastian. Kenapa bisa dikatakan demikian? Manusia, sebenarnya tak tahu ada di mana dia sebelum dilahirkan dan akan ke mana dia setelah kematiannya. Begitu lahir, sebenarnya manusia memulai perjalanannya menuju kematian. Orang Jawa mengatakan: "Urip mung mampir ngombe" (Hidup hanya seperti mampir minum). Jadi, sebenarnya hidup itu tampak seperti perjalanan kesia-siaan belaka, yang tak tahu asal dan tak tahu ke mana. Dari sesuatu yang tak diketahui menuju ke sesuatu yang tak diketahui pula. Dari ketiadaan menuju ketiadaan. Pun perjalanan itu sendiri penuh berbagai kemungkinan. Nah, bisa dibayangkan betapa sia-sia dan tak pastinya hidup manusia.

Manusia banyak yang tak tahan menghadapi ketakpastian dan ketaktahuan akan hidupnya. Itulah sebabnya ramalan-ramalan laris, psikotes-psikotes dijadikan acuan, ruang-ruang konseling baik di media atau pun ruang praktek digemari banyak orang, agama-agama dan berbagai khotbah dianut dan didatangi banyak orang. Manusia tak bisa menghadapi ketakpastian, ia tak tahan, bahkan takut. Lalu dihadirkan penjelasan-penjelasan yang sifatnya absolut untuk memberikan sesuatu yang seakan memberi kestabilan pada titik-titik tertentu. Kita mengenal itu dalam term-term seperti: Akal Budi, Rasio, Hati nurani, suara hati, iman dan sebagainya. Orang juga sering menggunakan hal-hal seperti: Sumpah, takdir, ayat, perintah Allah, sabda, dan sebagainya untuk sekedar memberi adanya suatu kepastian. Tapi apakah itu semua memang memberikan kepastian? Sayangnya tidak. Banyak kejadian menunjukkan bahwa manusia bisa melakukan sesuatu yang tak bisa diterima untuk dikatakan bahwa ia adalah manusia berakal budi, berasio, bernurani, mengikuti suara hati, bertuhan, dan sebagainya.

Manusia juga banyak yang tak menyukai hadirnya keunikan di hadapannya. Mengapa? Karena keunikan akan mengacaukan dan membuat kestabilan yang telah disusunnya dari hal-hal absolut mengalami kegoncangan. Ini karena keunikan akan memaksa manusia untuk menyadari bahwa apa yang telah disusunnya untuk menjelaskan dunia, menjadi tidak berfungsi di hadapan Sang Keunikan itu. Maka, manusia lantas merasa perlu menghilangkan keunikan itu dengan membuat orang lain menjadi aku atau seperti aku. Bahkan bila perlu menghukum atau melenyapkannya. Inilah sumber dari banyak permasalahan bagi kehidupan manusia.

Apa yang hendaknya kita sadari dalam kehidupan ini? Pertama, di atas segala bentuk-bentuk kepastian yang telah diajarkan kebudayaan pada kita, terimalah ketakpastian hidup itu terlebih dulu. Senyumilah ketakmungkinan. Bersahabatlah dengan ketakpastian, karena di dalamnya ada kemungkinan. Dalam kesia-siaan perjalanan hidup manusia dari sesuatu yang tak diketahuinya menuju sesuatu yang juga tak diketahuinya, ketakpastian hadir menemani untuk memberi pada manusia kemungkinan, tempat kita bisa meletakkan harapan. Harapan hanya akan hidup dalam relung-relung kemungkinan dan kepekatan ketakpastian. Kedua, selamilah ketakberhinggaan keunikan YANG-LAIN, karena dalam ketakberhinggaan itulah kita mampu mentransendensi kehidupan kita. bukan ditemukan dalam kesamaan-kesamaan semu yang sekarang coba banyak dipaksakan, namun dalam perjumpaan-perjumpaan kita dengan YANG-LAIN dan bagaimana kita melihat bahwa pada setiap perjumpaan YANG-LAIN selalu menyampaikan pesan kehidupan bagi kita, diri kita yang kontekstual dengan peristiwa kehidupan kita masing-masing. Ketiga, dalam ketakpastian dan keunikan yang bisa kita terima, lihatlah bahwa kemudian hidup kita layaknya karya seni. Ya, karya seni, yang akan selalu kita apresiasi keindahannya setiap kali kita melihat, mendengarkan atau merasakan karya itu. Dengan demikian, hidup bukanlah kesia-siaan namun selalu berada dalam kebaruan dan pertumbuhan, tak lagi mati dalam ilusi-ilusi akan kepastian dan kesamaan.
0 comments

Music

Everytime i hear u...
i wont let u go.....
music.....
please give me your soul...
cause i cant life with u...
now i realize ......
you are my inspiration.....
0 comments

Waiting

By Green Day

I've been waiting a long time
For this moment to come
I'm destined
For anything...at all
Downtown lights will be shining
On me like a diamond
Ring out under the midnight hour
No one can touch me now
And I can't turn my back
It's too late ready or not at all

I'm so much closer than
I have ever known...
Wake up

Dawning of a new era
Calling...don't let it catch you falling
Ready or not at all
So close enough to taste it
Almost...I can embrace this
Feeling....on the tip of my tongue

I'm so much closer than
I have ever known...
Wake up
Better thank your lucks stars....

I've been waiting a lifetime
For this moment to come
I'm destined for anything at all

Wake up
Better thank your lucky stars..
Monday, May 01, 2006 2 comments

Oriental

Ku suka karena warnamu....
Oh oriental.......
ku harap ku bisa mendapatkanmu....
0 comments

Huruf

Aku sudah menyelesaikan huruf Z ...
sekarang sedang mengerjakan huruf Y...

Sedangkan dia sudah menyelesaikan sampai huruf D

kapan ya bisa bertemu........???
0 comments

Temani aku

Layaknya gelap malam.....
yang indah karena bintang...

Layaknya sang penyair ....
yang indah karena puisi....

Bagiku kau pintar
selayak puisi
tetaplah disini ....peri kecilku

Bagiku kau indah
selayak puisi
temani aku selamanya..... selamanya....
1 comments

Dialog

Ini adalah percakapan yang tidak begitu penting.... jadi jangan dibaca apalagi harus dipikirkan (kecuali yang punya blog ini) ....

...........
"kapan kamu akan nikah ???"
"emangnya nikah itu rukun islam ya???"
"lho nikah kan sunah nabi"
"emang.... tapi nabi kan agamanya islam"
"trus maksud lo apa ????"
"jadi begini ....yang aku tahu bahwa rukun islam itu kan hanya : syahadat,shalat,puasa,zakat,naik haji"
"bener trus maksud lo...???"
"sebenarnya aku pengen nikah kalo memang sudah jadi orang islam, yaitu orang yang sudah melaksanakan syarat menjadi orang islam"
"emangnya apa syarat jadi orang islam ????"
"yaitu orang yang sudah melaksanakan rukun islam"
"jadi lo pengen nikah kalo sudah melaksanakan rukun islam..????"
"yah begitulah...."
"emangnya apa yang belum kamu laksanakan...????"
"naik haji......"
"lha itu kan bisa aja dilakukan setelah kamu menikah ?????"
"memang bisa tapi kalo aku mikir seperti itu.... takut gak bisa terlaksana....karena orang yang sudah menikah terlalu banyak godaannya ????"
"ah kamu terlalu berpikir egois ?????"
"justru karena itu.....mungkin kalo sudah naik haji sifat egoisku bisa hilang artinya aku gak mau menikah dengan membawa sifat egois"
"maksud kamu apa sih ????"
"artinya aku pikir dengan naik haji merupakan upaya pembersihan diri sehingga kedepannya diharapkan dapat berpikir secara bersih pula"
"emangnya apa sih yang sedang ada dalam pikiranmu sekarang ?????"
"aku berpikir gimana caranya bisa naik haji setelah itu baru aku akan berpikir soal menikah ......"
"kenapa kamu berpikir seperti itu ?????"
"dengan naik haji maka rukun islamku sudah terpenuhi artinya aku hanya ingin mendahulukan keinginan-Nya daripada keinginanku"
...........
 
;