Wednesday, March 08, 2006

Pahlawan Melankolik

Kemanjaan. itu sifat yang natural yang banyak ditemukan dalam kehidupan manusia. akan tetapi, itu berbeda dengan sifat melankolik, semacam kelemahan emosional yang membuat seorang pahlawan terkalahkan oleh dorongan- dorongan emosinya, seperti cinta dan benci, yang setiap saat dapat mengalihkan arah hidupnya. Disini, cinta itu tidak menjadi sumber energi jiwa, tetapi berubah menjadi beban yang boleh jadi dapat mencabut karunia kepahlawanan yang telah disiapkan untuknya.
Tampaknya inilah rahasia besar di balik peringatan Allah Swt dalam Alquran, bahwa istri, anak-anak, orang tua atau siapa saja yang kita cintai, setiap saat dapat menjadi musuh bagi kita. Mungkin, bukan dalam bentuk permusuhan langsung, tetapi bisa juga dalam bentuk cinta yang berlebihan, yang berkembang sedemikian rupa menjadi ketergantungan jiwa.
Cinta seperti itu pasti tidak akan menjadi sumber energi kekuatan jiwa. ia akan menjadi sumber kecemasan dan ketakutan.
Cinta adalah sumber kekuatan jiwa yang dahsyat. Akan tetapi, ketergantungan adalah kelemahan jiwa yang fatal, yang dalam banyak hal merupakan sumber kehancuran.
"jagalah jarak tertentu terhadap siapa pun yang engkau cintai. sebab, kita tidak akan selalu bersamanya setiap saat. Takdir mungkin memisahkan kita dengan orang-orang yang kita cintai setiap saat. namun, perjalanan menuju kepahlawanan tidak boleh berhenti"

1 comments:

zhieepiee said...

Kalo gw sih...
mumpung masih bersamanya
manfaatkan waktu dengan sebaik2baiknya
karna gw tau ga akan ketemu lagi

 
;